Senin, 11 November 2013

cerpen

AKU DAN BERTAHUN TAHUN LALU
Cerpen Karya Anis Kurli

Terlihat tangan mungil itu menggenggam tanganmu. Menggeliat manja terhadapmu. Paras yang hampir menyerupaimu. Cakep. Terlintas dalam benakku, layaknya terlempar pada bayangan masa lalu kita. Saat kita masih terlihat polosnya. Berlari kesana kemari, saling menjaili.
Ingat saat aku merengek, hanya ingin terus bersamamu. Ingat saat tingkah - tingkah lucu yang kau lakukan hanya untuk membuatku berhenti menangis.

Aku masih ingat betul saat ak berusia skitar 5 tahun. saat itu aku ingin sekali kau tidur di kamarku. Dan kau menghiburku dengan memakai rok pendek milikku. Lalu seketika aku berhenti dari tangisku dan terganti dengan tawa cekikik. Dan lalu kau berlarian keluar dengan masih memakai rok itu, tanpa kau merasa malu. "Ayo kejar aku. Hahaha". Dan aku juga sangat ingat ketika kejadian yang menegangkan itu terjadi. Hehe..Mungkin itu tak terlalu menegangkan sebenarnya. Tapi karna memang kita masih kecil, mungkin itu memang menegangkan. Waktu itu kita lagi asik bermain bareng, bermain kejar - kejaran, petak umpet atau permainan - permainan lain. Dan saat itu kita main di sebelah kandang Desi si monyet milik bibi. Karna memang saking asiknya bermain d pekarangan bunga milik bibi. Entah bagaimana si desi bisa lepas dari rantai yang mengikat perutnya. Dan otomatis kita berlarian kesana kemari dengan si desi tetap mengejar. " Nek, ayo sembunyi di rumah saja" entah dari mana julukan 'Nek' itu buatku. Tapi dia suka manggil aku begitu. " kok bisa lepas iya si desi?. Padahal tadi baik - baik saja di kandangnya" ucapku.
Aku dan Bertahun tahun Lalu - Cerpen Sedih
Hehe...memang buat bikin senyum sendiri kalau ingat kejadian itu. Tapi waktu itu serasa terlindungi, bukan karna dia yang buat aku terlindung. Tapi karena memang ada bibiku yang keburu dateng manggil si desi. "hihi..." aku tertawa kecil, dan tanpa aku sadari dia memperhatikanku. " Loh kenapa nek. Kok tiba - tiba ketawa gitu" huaa..panggilan itu semakin membuat aku semakin teringat masa kecil kita. "Ah..gak papa. itu loh adeknya lucu. mirip sama mas".

Kalau memandang sosok mungil itu. Jadi teringat kejadian satu tahun yang lalu. Kejadian yang buat aku bener - bener kecewa terhadap dia. Dan itu menunjukkan perubahan drastis dari dia. Dia yang mulai terlalu mengerti tentang dunia luar. Dia yang melakukan apapun untuk membuang setiap rasa frustasi di hidupnya. Begitu menyedihkan bila di bayangkan. Dia terlalu keluar dari dunianya, sehingga sosok mungil itu tercipta. Itu sangat menyedihkan bagiku. Aku hanya bisa memandangnya dari balik pintu rumahmu. begitu sakit bagiku, apa lagi melihat kedua orang tuanya terlihat sangat frustasi.Dan setelah kejadian itu hidupnya terlampau banyak masalah. Dan setelah kejadian itu pula, kebersamaan kita tak pernah tercipta lagi.

Dan kini aku disini, ada bersamamu dan malaikat kecilmu. Dan kini kau tlah menjadi imam dalam keluargamu. Hal itu buat aku ingat, beberapa bulan yang lalu kau mampir ke rumahku. Dan waktu itu maghrib, karna kamu laki - laki sendiri di rumah dan karna ayahku memang belum pulang. ibu nyuruh kamu buat jadi imam. Terasa damai saat ayat - ayat Allah itu ku dengar lagi di suaramu. Seakan mengingatkanku bagaimana dulu kau mengajariku mengaji. Dan aku juga sangat mengingat saat kamu masih bersekolah SMP di sebuah pondok pesantren. Entah kau sengaja atau lupa untuk mematikan hpmu setelah kau bilang ingin mengaji. Aku mendengarkan suaramu dengan indah. Yang kini tak mungkin bisa aku dengar lagi darimu. Dan waktu dulu mau Unas, dia selalu minta' do'a dari aku. "Do'ain iy dek. biar mas bisa lulus" Masih dengan gaya bicaramu yang selalu memanggil aku 'Nek'.
Dan Kini, lihatlah dirimu. wajahmu terlihat kumel seperti orang yang depresi. Banyak kesedihan yang kau rasa. Lelah. Mungkin itu yang kau rasa.

Aku memandangmu dengan lekat, dan kau tersenyum semu. Seakan aku ingin berkata padamu.. "Kini kau harus menjalani setiap hidup yang telah kau ciptakan. Setiap kesedihan yang kau rasakan. Tapi ingatlah kau tak sendiri, ada dia yang telah mendampingimu bersama luka yang kau rasa, ada keluarga yang akan melantunkan setiap nasehat untukmu, dan ada ALLAH yang akan setia mengabulkan setiap doa tulusmu. "

DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2013/11/aku-dan-bertahun-tahun-lalu-cerpen-sedih.html#ixzz2kP4m1TGa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar